Ribuan anggota PSHT menggunakan sepeda motor dan membawa pedang, tombak,
bambu runcing kembali ke padepokan mereka di Blok C, Desa Surya Adi,
Mesuji, Kabupaten OKI, kemarin.
KAYUAGUNG– Ribuan anggota
perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) kemarin
menyerang Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI. Penyerangan
dilakukan para pendekar dari Blok C, Desa Surya Adi, Kecamatan Mesuji,
Kab OKI dan kelompok PSHT dari Mesuji Lampung, sebagai bentuk balas
dendam mereka pasca diserang warga Desa Pematang Panggang,Kecamatan
Mesuji, Kabupaten OKI yang menewaskan satu anggota PSHT,pada Minggu
(17/6).
Pantauan SINDO di lokasi kejadian, sekitar pukul 01.00
WIB, ribuan anggota PSHT yang beramai-ramai mengendarai sepeda motor
dengan berbekal pedang, bambu runcing, celurit, dan senjata api jenis
kecepek,mendatangi Desa Pematang Panggang,Kecamatan Mesuji,OKI.Namun
demikian warga dari kaum lakilaki tidak gentar dan siap menyambut
serangan kelompok PSHT, juga dengan berbekal senjata tajam.
Beruntung
bentrokan dapat dihindari karena pagar betis yang dilakukan aparat
gabungan Polres dan Kodim OKI sebanyak 700 personel dalam kondisi siap
siaga di sekitar lokasi kejadian. Alhasil, sekitar pukul 14.00 WIB,
pimpinan kelompok PSHT bersedia melakukan perundingan dengan tokoh warga
setempat yang dimediasi Kapolres OKI AKBP Agus Fachtulloh dan Dandim
0204 Letkol Inf Manggaraja Simanjuntak.
Hasil dari perundingan
kedua kelompok yang bertikai sepakat meredam bentrokan.Tak lama
kemudian, ribuan massa PSHT pulang membubarkan diri. Namun, di tengah
perjalanan massa PSHT dalam sempat melakukan sweeping kendaraan yang
melintas untuk mencari warga. Bahkan, mobil yang ditumpangi wartawan
SINDO dan beberapa wartawan Sumsel lainnya, sempat diberhentikan dan
penumpangnya diintrogasi.
”Kamu orang asli sini atau bukan,”
tanya salah seorang anggota PSHT. Rombongan wartawan pun mengaku hendak
menuju Lampung sehingga akhirnya mobil diperkenankan melintas. Kapolres
OKI AKBP Agus Fachtulloh mengatakan kedua belah pihaknya telah melakukan
kesepakatan damai, dan diharapkan tidak ada lagi gejolak apalagi dendam
antara satu sama lainnya. ”Mereka sepakat untuk bersama-sama meredam
emosi.
Saat ini,yang meninggal ada satu orang dan 7 lainnya
lukaluka. Saya bersama Dandim sudah melakukan penjagaan di TKP dan Desa
Pematang Panggang sejak tadi malam, (Minggu (17/6).Selain itu,kami juga
sudah siagakan 700 personel gabungan dari Kodim dan Polres,” ujarnya
didampingi Dandim 0204 Letkol Inf Manggaraja Simanjuntak di lokasi
kejadian, kemarin.
Dia melanjutkanpihaknya akan berkoordinasi
dengan Bupati OKI Ishak Mekki untuk memfasilitasi kedua belah pihak,
agar segera mengakhiri bentrokan. ”Kita akan koordinasi dengan pemda
untuk mempertemukan kedua belah pihak agar berdamai,”pungkasnya.
Sementara Ketua Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten
OKI Muslim mengaku, sudah mengintruksikan PSHT tidak melakukan serangan
balasan.
”Sebelumnya sudah kita ingatkan jangan melakukan
serangan.Kita juga sudah perintahkan pada pimpinan PSHT menarik
anggotanya mundurdarilokasibentrok. Kami juga sudah menghubungi Bupati
OKI Ishak Mekki sekaligus Ketua IPSI Sumsel. Beliau menyayangkan
kejadian ini,”ungkapnya.
Terpisah, untuk meredam meluasnya
bentrok,Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten OKI Ruslan Bahri langsung
berkunjung ke lokasi kejadian. ”Kita minta keduanya menahan diri dan
segera berdamai, karena tidak ada gunanya saling serang.Pemda akan
menanggung biaya pengobatan korban yang luka-luka, sementara keluarga
korban yang meninggal akan kita beri bantuan,” katanya.
Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Hingga
kemarin, polisi belum menetapkan tersangka bentrok berdarah antara
kelompok perguruan silat Setia Hati (PSHT) dengan warga Desa Pematang
Panggang,Mesuji, Kabupaten OKI, di Pasar Gajah, Blok D, Desa Surya Adi,
Mesuji mengakibatkan satu pesilat dari PSH tewas. “Sampai sekarang
Polres OKI melalui Satreskrim sangat berhati-hati menentukan tersangka
kasus ini.Karena,jika tidakakanmenimbulkankeributan kembali.
Hingga
saat ini (kemarin) kondisi tempat kejadian perkara (TKP) mulai
kondusif. Namun petugas dari Polres OKI masih berjaga-jaga baik di TKP
maupun PSH sebagai langkah prefentif agar keributan tidak meluas,”
ungkap Pjs Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova di Mapolda
Sumsel,kemarin. Perwira melati dua ini menambahkan berdasarkan laporan
dari Kapolres OKI, korban tewas hanya satu orang,bukan dua orang
sebagaimana diberitakan media cetak maupun elektronik.
”Korban
yang tewas dari PSHT, sedangkan yang lukaluka 7 orang. Saat ini Kapolres
OKI beserta jajarannya sedang melakukan upaya pertemuan dengan kedua
belah pihak yang bentrok guna mencari solusi agar kasusnya tidak
meluas,” tuturnya. Mengenai bantuan aparat dari Polda Sumsel untuk
pengamanan di lokasi kejadian, kata dia, pengamanan di lapangan saat ini
masih ditangani Polres OKI. ”Polda Sumsel hanya sebatas back-up.
Kalau
memang dibutuhkan baru akan kita kirim.Yang jelas koordinasi masih
terus dilakukan dengan Polres OKI terkait perkembangan kondisi keamanan
di TKP termasuk kasusnya,” katanya. Djarod pun mengimbau warga OKI tidak
terprovokasi oleh oknum tak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh
suasana. ”Jangan mudah terpancing isu yang tidak benar. Silahkan
tanyakan informasi sekecil apapun dengan aparat polisi atau polres
setempat. Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan silahkan melapor ke
kantor polisi terdekat,” pungkasnya. m rohali/ ade satia
pratama
Dari berita diatas, Apa tanggapan dari saudara - saudara warga???
(Beri tanggapan melalui komentar)
|